Kamis, 22 September 2011

Dunia Seks Dalam Berita

BOSAN, ya? Setiap hari pasti saja ada berita tentang dunia seks dalam berita. Baik berita yang positif, maupun yang negatif. Mulai dari penemuan ilmiah terbaru sampai penemuan alat permainan terbaru. Belum lagi film-film seks terbaru. Ada saja terus!!! Nggak ada matinya!!!

Memang iya, sih!!! Tidak bisa saya pungkiri juga. Dunia seks selalu mendominasi berita, termasuk tulisan saya, ya? Hehehe…. Hanya saja, saya tidak pernah merasa bosan, tuh! Tidak hanya membaca soal beritanya, tetapi juga dalam menuliskannya atau menceritakannya. Buat saya, dunia seks tetap selalu menarik perhatian saya.

Kok, bisa?! Pasti banyak yang ingin bertanya seperti itu, kan?! Soalnya, buat saya, seks itu sama seperti makan, minum, tidur, mandi, istirahat, dan kerja. Sama persis dengan kegiatan yang sehari-hari dilakukan oleh setiap orang. Seks memang bagian dari kehidupan sehari-hari, kok! Bagaimana saya bisa bosan? Kalau saya sudah bosan dengan seks, berarti saya juga bisa bosan dengan makan, minum, tidur, mandi, istirahat, dan kerja. Repot, dong?! Saya pernah, kan, cerita, “Mengapa Saya Jatuh Cinta Dengan Seks?“.

Yang paling gampang saja, deh! Saya setiap hari berdandan dan mengaca. Ngapain, ya? Baca lagi, deh, artikel saya yang berjudul “Ngaca Melulu, Nih! Genit, Ah!!!“. Jujur saja, salah satu alasan saya untuk mengaca dan berdandan adalah untuk menarik perhatian, terutama lawan jenis, dong!!! Apalagi suami!!! Hehehe….

Menarik perhatian terhadap lawan jenis adalah bagian dari dunia seks. Makanya, bila disebutkan seks itu sudah ada sejak awal peradaban, ya, memang iya! Coba, deh, pelajari lagi cerita Adam dan Hawa. Bagaimana Hawa menarik perhatian Adam agar mau memakan buah terlarangnya itu? Apakah itu bukan bagian dari trik seks dengan menggunakan daya tarik seksual?

Seks yang merupakan bagian dalam kehidupan sehari-hari juga memiliki pengaruh yang sangat luas. Juga terhadap kehidupan sehari-hari manusia. Apa yang kita rasakan dan kita pikirkan bila mendengar berita tentang pemerkosaan di televisi? Brigidik!!! Merinding!!! Takut!!! Cemas!!! Khawatir!!! Apalagi kalau kita punya anak perempuan. Wah, tambah semakin paranoid. Iya, kan? Lantas, biasanya apa yang terjadi terhadap diri kita? Ada yang terus buru-buru menasehati anaknya, mengawasi anaknya lebih ketat lagi, mencoba ini, mencoba itu. Apa ini hanya dilakukan oleh satu dua orang saja? Tentunya tidak!!! Pasti banyak anggota masyarakat melakukan hal yang sama. Ada juga yang pasrah, sih!!! Biasanya sudah karena bingung juga harus bagaimana lagi.

Sayangnya, dunia seks dalam berita yang ada, memang kebanyakan berisi tentang hal-hal yang negatif tentang dunia seks dan juga yang menjerumuskan. Kenapa saya bilang negatif? Habis, isinya selalu tentang keburukan dari seks, sih?! Jarang banget ada berita yang positif. Seperti misalnya, gara-gara seks, seorang perempuan bisa sembuh dari rasa sakit akibat menstruasinya. Pernah dengarkah? Jarang pasti!!! Nah, kalau yang menjerumuskan, jumlahnya lebih banyak lagi. Coba saja lihat di kolom-kolom baris koran. Berapa banyak iklan yang isinya soal memperpanjang penis dan menambah kejantanan. Memang lumayan banget pendapatan dari iklan seperti itu, tetapi bukankah iklan-iklan itu bisa menjerumuskan? Kalau alasannya, itu, sih, pilihan, ya, memang iya juga. Hanya saja, iklan sengaja dibuat untuk menarik perhatian dan menarik pelanggan. Terkadang tidak dipedulikan efek negatifnya. Tak sedikit orang yang akhirnya terjerumus dan bukannya justru tambah yahud, tapi malah tambah hancur!!!

Kalau dipikirkan lebih lanjut, sebenarnya fenomena apa, sih, yang sekarang ini sedang terjadi? Kenapa dunia seks dalam berita isinya seperti itu? Saya sama sekali tidak heran bila sampai terjadi hal seperti ini. Soalnya, dunia ini masih dipenuhi dengan orang-orang yang berpikiran sempit soal seks. Maaf, ya! Tapi memang begitulah kenyataannya. Seks selalu dianggap sebagai kebutuhan psikologis dan fisik semata, sehingga unsur-unsur terpenting dari seks itu sendiri cenderung diabaikan. Jangankan masalah pengaruhnya terhadap ekonomi dan politik, untuk menghubungkannya dengan masalah budaya dan sosial saja masih banyak yang bingung, kok! Sepertinya tidak ada hubungannya sama sekali. Padahal, justru sangat berhubungan. Eraaaattttt sekali!!!

Satu lagi yang menurut saya menjadi penyebabnya, yaitu, sekarang ini manusia di dunia ini, baik di Barat maupun di Timur, di belahan bumi Utara maupun Selatan, masih belum menemukan bentuk dari “seks yang ideal”. Idealnya, ya, hanya seputar bagaimana melakukannya saja, tetapi sangat sedikit sekali menyentuh unsur spiritual yang terkandung di dalam seks itu sendiri. Sedangkan, menurut saya, seks yang ideal harus merupakan sebuah kesatuan yang utuh. Harus selalu dalam satu kesatuan menyeluruh. Tidak bisa dipisah-pisahkan begitu saja. Saya pernah membahasnya juga di dalam artikel sebelumnya yang berjudul “Seks Yang Sehat Itu Seperti Apa, Sih?!“. Berat memang, tetapi, sekali lagi, menurut saya, hanya dengan cara inilah kita bisa memandang dunia seks dengan cara yang lebih baik sehingga kehidupan kita pun menjadi lebih baik pula.

Ada satu cara paling mudah sebetulnya untuk bisa melihat seks dengan lebih jelas dan dalam satu kesatuan yang utuh, yaitu dengan mempertanyakan kepada diri kita sendiri, “Kita ini siapa, sih?!” dan “Untuk apa kita berada di dunia ini?”. Dengan mencari jawabannya, kita pasti akan bisa menemukan apa yang kita cari selama ini. Kita juga otomatis akan memiliki sebuah prinsip yang merupakan bagian dari jati diri kita sendiri. Tentunya, ini akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi diri kita sendiri dan juga bagi orang lain. Tidak hanya keluarga dan teman-teman terdekat, tetapi juga bagi nusa, bangsa, dan seluruh dunia ini.

Ini juga tidak hanya berlaku untuk dunia seks, lho!!! Semua ini berlaku untuk semua hal yang berkaitan dengan segala aspek kehidupan manusia. Cobain sendiri, deh, kalau tidak percaya?! Cobain tanya, renungkan, dan pikirkan, ya!!! Negara kita sudah sangat membutuhkannya juga, nih!!!

Semoga bermanfaat!!!.(asa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar